counters

Minggu, 30 Maret 2014

Apakah Seperti Ini ???

Berbagi Sejarah Dunia - 


Dapat informasi td dekan fakultas ekonomi nyebut saya tukang hasut mahasiswa, dan mahasiswa harus hati2 dengan saya... Huft...

Apa yg saya dapat dari semua ini... Tapi baiklah..

Ketika saya melihat dan dan tahu bahwa ada masalah transparansi yg tidak terjadi di FE ini Pak dekan, saya marah, tapi saya tidak melawan..

- keuangan fakultas tdk bisa di akses, sampai ketua jurusan, senat tidak tahu apa dan bagaimana keuangan fakultas ini dikelola. Bagaimana mungkin bisa kita menciptakan sistem yg seperti ini? Kita di dunia akademis, kenapa pula macam nih di fakultas kita...? Keadaan yg dipandang HARAM oleh akademisi yg merancang transparansi sebagai indikator kemajuan institusi.

Ketika saya tahu dan melihat ada manajemen yg tidak baik di FE ini, saya marah, tapi saya tidak melawan.
- saya pikir tradisi manajerial yg buruk telah terjadi. Terlalu banyak membawa kepntingan pribadi ke fakultas kita. Dan ini yg merusak. Menjadi lumrah di kita, Bapak, anak dan keluarga ada di fakultas ekonomi ini. Kakak, adik dan adik ipar. Ibu, anak dan saudara, paman dan ah entahlah.. Entah bagaimana cara kita membuat aturan di kita.
- kebijakan yg tidak akuntabel sering dilakukan melalui manajemen by speach..

Ketika fungsi perencanaan di fakultas ini tidak partisipatif, saya marah, tapi saya tidak melawan.
- jurusan tidak dilibatkan dalam perencanaan di fakultas. Kenapa bisa ini terjadi..? Senat tidak dilibatkan, kenapa terjadi??

Kalaulah tiga indikator utama kemajuan institusi, transparansi, akuntabilitas kebijakan dan partispatif tidak terjadi maka cerita tentang prestasi adalah bohong.

Yg lebih memilukan, keadaan ini terjadi dan dipertontonkan dalam dunia akademisi, dihadapan para profesor, para doktor, para master, dan sarjana serta calon sarjana...

Semua yg saya lihat dan rasakan membuat dada saya bergetar dan marah... Tp saya TIDAK melawan....

Dan entah banyak lagi... Terlalu banyak untuk disebutkan...

Tapi ketika saya ditunjuk menjadi panitia akreditasi jurusan, saya mulai tidak sabar. Bagaimana mungkin fakultas tidak memikirkan masalah akreditasi program studinya. Padahal ini berkaitan dengan nasib ribuan anak didiknya. Bagaimana mungkin tidak adanya bantuan untuk akreditasi program studi, tidak anggaran untuk akreditasi, tidak direncanakan masalah akreditasi.
Bagaimana mungkin bagian perencanaan, bagian akademis bagian keuangan tidak membuat anggaran untuk akreditasi. Ya Allah.. Ini sudah keterlaluan..
Padahal jika akreditasi program studi ini C, maka akan rusaklah masa depan anak didik di program studi ini. Pilihan yg dimiliki oleh ribuan mahasiswa cuma ada 2. Pindah kuliah.. atau terus dengan konsekwensi susah untuk mendaftar pada institusi2 yg bagus..
Ada ribuan nasib dari mahasiswa di akreditasi program studi, tp tak menjadi perhatian....

Ketika yg ada cuma kebisuan... Pembiaran... Pragmatisme...

Dan saya pun, melawan....
Melawan saya belum tentu menang, tapi tugas saya telah usai, beginilah cara saya menunggu mati.....

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Sobat sangat berharga buat Ane...

Thankss Sob..