Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga
Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears" (Telinga
Besar),dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan
(dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi
ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara
Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat
menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti
yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European
Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan
menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua
pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor
rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga
di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu,
yang berhak ikut ajang kompetisi ini.
Logo Liga Champions di Baju Pemenang
Khusus bagi tim yang pernah juara Liga Champions minimal 5 kali tidak
berturut-turut atau 3 kali berturut-turut, di lengan baju kiri akan
terdapat logo Liga Champions dan tertulis jumlah piala yang dikoleksi.
Seperi Ajax misalnya, karena juara pada tahun 1971, 1972 dan 1973 di
lengan baju kiri terdapat logo Liga Champions disertai dengan jumlah
piala yang didapat.
Tim yang mengenakan logo Champion di lengan yaitu: Real Madrid (juara 9
kali), AC Milan (juara 7 kali), Liverpool (juara 5 kali), Bayer Muenchen
(juara 74, 75 dan 76) dan Ajax (juara 71, 72, dan 73)
Dalam 19 musim terakhir, hanya ada satu tim yang berhasil mempertahankan
gelar juara Liga Champions (saat itu format dan namanya masih Piala
Champions) selama dua musim berturut-turut, yaitu AC Milan yang kala itu
masih berpredikat The Dream Team. Namun, setelah diubah formatnya
menjadi Liga Champion, belum ada satu timpun yang berhasil
mempertahankan gelar juaranya. Milan dan Juventus adalah tim dalam 15
musim terakhir yang berhasil meraih final secara 3 kali berturut-turut.
Milan (1993, 1994 (Juara), dan 1995) dan Juventus(1996(Juara), 1997, dan
1998).
Pada akhir musim 2004/05 terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga
Champions pada musim itu berhak lolos langsung ke babak penyisihan musim
depan, namun Liverpool di liga domestik ada di peringkat lima. Everton
yang merupakan peringkat 4 mengajukan protes, sehingga Liverpool dan
Everton tetap ikut Liga Champions musim depan (Everton lewat
kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions (terbanyak
dalam satu negara).
Kualifikasi Liga Champion
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga
domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga
domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang
bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang
lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan
melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan
peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada
pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos
secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga
domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung
sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta
kejuaraan ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Sobat sangat berharga buat Ane...
Thankss Sob..