Sejarah Perkembangan Kalkulator Dari Masa Ke Masa-
Sobat apa jadinya ya kalau otak kita mikir perkalian 125 X 239 dalam
waktu tiga sampai empat detik. Wah pasti Sobat langsung pusing dan minum
obat. Untungnya ada kalkulator yang merupakan alat hitung praktis yang
memudahkan proses hitung menghitung.
Kalau zaman dulu sekitar 5 ribu tahun yang lalu orang menggunakan alat
bantu hitung yang bernama abacus yakni menggunakan biji-bijian geser
yang diletakkan di sebuah rak untuk membantu berhitung.Wah mau ngantri
sepanjang apa ibu-ibu yang belanja di pasar kalau alat bantu hitungnya
seperti itu. Tapi rupanya alat ini masih dipakai dibeberapa wilayah.
Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus
kehilangan popularitasnya.
Lalu bagaimana penemuan kalkulator dimula? Jadi siapa sebenarnya penemu
alat bantu hitung ini? Seorang remaja 18 tahun bernama Blaise Pascal
(1623-1662) pada tahun 1642, membuat alat yang disebutnya kalkulator
roda numerik (numerical wheel calculator). Alat ini Ia gunakan untuk
membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak Kotak persegi kuningan ini
yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk
menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat
penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahannya adalah hanya terbatas
untuk melakukan penjumlahan.
Matematikawan dan filsuf Jerman bernama Gottfred Wilhem von Leibniz
kemudian mengembangkan kalkulator yang ditemukan Pascal. Kalkulator ini
mampu mengoperasikan perkalian. Penemuan dilanjutkan oleh Charles Xavier
Thomas de Colmar yang bisa membuat kalkulator yang berkembang menjadi
kalkulator mekanik yang dapat melakukan empat fungsi aritmetik dasar,
yaitu penjumlahan, perkalian, pengunrangan, dan pembagian.
Kemudian pada tahun 1931 Vannevar Bush menemukan sebuah kalkulator yang
dapat mengoperasikan persamaan diferensial. Alat tersebut masih sangat
besar dan berat karena memiliki banyak gerigi dan poros. Kemudian pada
tahun 1903 John V. Atanasoff dan Clifford Berry berhasil mengaplikasikan
aljabar boolean pada sirkuit elektrik. Pada tahun 1940, mereka berhasil
membuat komputer elektrik.
Kemudian pada tahun 1963 perusahaan asal Inggris, Bell Punch dan
Sumlock-Comptometer mengenalkan kalkulator bertenaga listrik. Setahun
kemudian, perusahaan asal Jepang menyempurnakan alat hitung tersebut
dengan menambahkan komponen baru bernama transistor. Dengan adanya
transistor, selain ukurannya dapat dibuat lebih kecil, kalkulator ini
juga memiliki komputasi yang lebih baik dari produk pendahulunya.
Pada tahun 1969, perusahaan Jepang mengembangkan kalkulator berbasis
chip. Setahun kemudian, produk ini dikembangkan agar dapat beroperasi
menggunakan baterai yang dapat diisi ulang. Kalkulator ini semakin kecil
ukurannya sejak ditemukannya teknologi Liquid Crystal Display (LCD).
Pada tahun 1976 kalkulator dengan LCD dan baterai mini mulai diproduksi
dan dipasarkan.
Semoga bermanfaat ya gan Informasi yang aneee berikan ......
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar Sobat sangat berharga buat Ane...
Thankss Sob..